Aksi Koboi Warga Situbondo, Diperiksa Polisi lalu Bebas

Redaksi
27 Nov 2022 12:45
Jember Raya 0 215
2 menit membaca

SITUBONDO – MF (22), melakukan aksi koboi saat berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Besuki, Situbondo. Ia pun kini diamankan petugas Polsek setempat.

Kejadian bermula ketika MF sedang mengantar istrinya berobat akibat mengalami luka di tangan usai mereka  bertengkar.

Lalu Duwik, salah seorang pengunjung rumah sakit bertanya kepada MF mengenai penyebab tangan istrinya terluka.

Mendengar pertanyaan itu, MF tiba-tiba naik pitam. Ia tidak terima dan langsung menodongkan air soft gun yang dibawanya ke arah Duwik.

Melihat aksi MF, Duwik langsung lari ketakutan. Begitu pula dengan para pengunjung lain juga ikut berhamburan.

“Saat lewat di pintu masuk, saya  melihat ada tangan perempuan berdarah.

Makanya saya bertanya, kenapa. Namun, MF justru  langsung mengeluarkan pistol. Ya saya langsung lari, sedangkan kejadiannya pada Sabtu (26/11/2022) kemarin,” ujar Dwik, Minggu (27/11/2022).

Beruntung, petugas keamanan rumah sakit langsung sigap mengamankan MF dan menggelandang ke kantor polisi.

Sempat Diperiksa Polisi Tapi Kini Bebas

Meski MF sempat diperiksa polisi karena telah berbuat keonaran atas aksi koboi yang dilakukan di RSD Besuki. Penodong air soft gun itu sudah dibebaskan

Kapolsek Besuki AKP Acmad Sulaiman mengatakan, jika MF diduga kuat sedang mabuk menyebabkan kesadarannya terganggu hingga berbuntut pada aksi penodongan air soft gun.

Kendati demikian, menurut AKP Sulaiman, korban tidak mempermasalahkan atas aksi pelaku.

“Korban yang sempat dikejar itu tidak memperbesar masalah, dia sudah memaafkan MF. Dia mengaku tidak merasa dirugikan,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya 
juga telah mendatangi rumah MF dan menyita air softgun serta peluru. Dan MF mengakui jika alat olahraga itu milik  teman yang dititipkan kepadanya.

“Kami sudah memanggil MF beserta istrinya. Keduanya mengaku memang bertengkar hingga sang istri terluka, tapi istri MF sudah memaafkan dan peretengkaran yang terjadi hanya karena persoalan sepele,” pungkasnya.