BPBD Jatim Gercep Tindaklanjuti Laporan Gerakan Tanah di Jombang

Mokhamad Dofir
23 Feb 2023 17:26
2 menit membaca

JOMBANG, Jatim Today – Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) bergerak cepat merespon laporan adanya potensi ancaman gerakan tanah di Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Usai menerima laporan adanya potensi bencana tersebut saat pembentukan Destana di Balai Desa Sambirejo, Rabu (22/2/2023), Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto langsung meninjau lokasi kejadian di RT 03 RW 04 Dusun Sumber Lamong.

Dengan menggunakan sepeda motor milik warga setempat, Kalaksa Gatot Soebroto meninjau lokasi kejadian didampingi Kades Sambirejo Sungkono.

Turut juga dalam peninjauan ini, Kalaksa BPBD Kab. Jombang Bambang Dwijo Pranowo, Tenaga Ahli Kebencanaan Suban Wahyudiono dan perangkat desa setempat.

Dari peninjauan lapangan, didapati retakan tanah dan bangunan di 10 rumah milik warga setempat.

Menurut Sungkono, Kades Sambirejo, retakan tanah yang terjadi di Sumber Lamong ini sudah berlangsung tiga kali, dan yang terakhir terjadi di tahun 2022.

Sepanjang waktu itu, warga pemilik rumah hidup dengan rasa was-was. Lebih lagi, saat terjadi hujan deras di malam hari. Mereka, akan memilih untuk standby di teras rumah.

Salah satu penghuni rumah, bahkan sudah mengungsi, meninggalkan rumahnya pindah ke rumah saudara.

Nggeh, lek jawah dalu mboten wantun ten nggriyo pak, ajrih (Kalau hujan waktu malam hari tidak berani di dalam rumah pak, takut),” ujar Rina (33), penghuni salah satu rumah yang retak.

Kalaksa BPBD Kabupaten Jombang Bambang Dwijo Pranowo mengatakan, akan melakukan kajian akademik terhadap tekstur geologi di lokasi.

“Apakah ini gerakan tanah atau ada patahan di bawah. Kalau patahan, bisa jadi harus relokasi,” terangnya.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto siap menindaklanjuti hasil kajian akademik Tim BPBD Kabupaten Jombang.

“Kita akan tunggu rekomendasi hasil kajiannya nanti seperti apa. Itu yang akan kita tindaklanjuti,” terangnya.

Berdasar Peta Prakiraan Wilayah Gerakan Tanah yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM per Bulan Februari 2023 ini, wilayah Wonosalam Jombang memang masuk kategori Merah atau memiliki potensi terjadinya Gerakan Tanah yang Tinggi.

“Kita berharap teman-teman Kabupaten Jombang bisa cepat bergerak agar rekomendasinya bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *