Jatim Today – Kucing tidak bisa buang air kecil biasanya disebabkan oleh sistitis, yang juga dikenal sebagai radang kandung kemih. Jangan menganggap keadaan ini adalah persoalan sederhana karena sistitis jika tidak segera ditangani akan berujung fatal.
Sistitis bisa mendorong pembentukan batu di kandung kemih sehingga memyumbat uretra, dan biasanya keluhan ini sering dihadapi kucing jantan.
Oleh karena itu, penting mencari bantuan dokter hewan setelah disadari bahwa kucing tidak bisa buang air kecil.
Bagaimana tandanya saat kucing mengalani kesulitan kencing?
Kucing akan sering buang air kecil, menghasilkan sedikit atau tidak ada urin sama sekali. Kondisi parah jika urin yang dikeluarkan bercampur darah. Tanda-tanda kucing kesakitan ialah semakin lesu, lunglai dan tidak bersemangat.
Bagi kucing yang masih lancar buang air kecil namun bau pada urin sangat menyengat dan tajam. Harus diwaspadai jika hal itu pertanda ada persoalan pada kandung kemihnya.
Penyebab utama kucing sulit buang air kecil
Sistitis, atau infeksi kandung kemih, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, ketidakseimbangan mineral, dan/atau kelainan pada tingkat pH kucing. Hal ini berkontribusi pada pembentukan kristal mineral mikroskopis dalam urin, yang dapat bertambah besar hingga membentuk batu atau pasir yang menyebabkan sumbatan uretra.
Perawatan Segera
Hanya sedikit yang bisa dilakukan di rumah setelah gejalanya diketahui. Yakni dengan memberikan pakan basah serta obat pelancar kencing sepeti Batugin.
Beri sekitar 3 mililiter setiap bobot 4 kilogram kucing selama 2 x sehari. Untuk makanan bisa diberikan Royal Canin Urinary SO untuk sementara waktu.
Kucing jantan harus segera diperiksakan ke dokter hewan karena risiko terbentuknya sumbatan uretra lebih besar.
Sedangkan kucing betina harus diperiksa dalam waktu 24 jam, atau lebih cepat jika ia menunjukkan gejala lain seperti muntah, lesu dan lain-lain.
Jika kucing menderita sistitis sederhana, ia mungkin akan dipulangkan dengan antibiotik oleh dokter hewan. Sebaliknya, jika terdapat batu di kandung kemih maka solusinya adalah pembedahan. Kucing akan dibius lalu dipasangi kateter sehingga kandung kemihnya bisa dikosongkan dari urin yang menumpuk. Kateter kemudian dibiarkan di tempatnya selama 1 hingga 3 hari, bersamaan dengan terapi cairan IV untuk membuang semua kotoran dari sistem saluran kemih.
Kemudian, ketika kucing sudah bisa buang air kecil dengan normal, ia akan dipulangkan. Biasanya dengan resep antibiotik dan antispasmodik untuk membantu mengendurkan uretra. Namun ada juga beberapa kasus dimana antibiotik dan makanan resep khusus dapat digunakan untuk melarutkan batu.
Selain akibat sumbatan pada uretra atau infeksi. Kesulitan buang air kecil pada kucing juga bisa disebabkan oleh peradangan pada kandung kemih atau sistitis Idiopatik. Kemudian juga kanker serta pola pemeliharaan kucing yang salah.
Untuk itu yang perlu dilakukan agar penyakit ini bisa dicegah adalah dengan memberi makanan berkualitas baik, banyak minum air bersih dan kotak kotoran yang bersih.
Tidak ada komentar