Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasuruan Sosialisasi PMK dan LSD kepada Masyarakat

Redaksi
5 Apr 2023 09:38
Malang Raya 0 328
2 menit membaca

PASURUAN, Jatim Today – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan gencar mensosialisasikan seputar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) kepada para peternak.

Sosialisasi digelar secara masif di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Terutama wilayah-wilayah yang menjadi sentra peternakan sapi dan kerbau.

Karena diketahui, sampai saat ini PMK dan LSD merupakan dua jenis penyakit ternak yang sangat ditakuti dalam dunia peternakan tanah air.

Adapun sosialisasi yang dilakukan berupa pengenalan akan gejala klinis PMK dan LSD. Selain itu juga disosialisasikan mengenai cara penindakan, pencegahan dan pengobatan.

Juga seputar bantuan alat, kendaraan dan pentingnya memberikan vaksin terhadap hewan ternak.

Kegiatan sosialisasi menghadirkan drh Petti serta jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan yang dibantu petugas terkait dari Polsek setempat.

Mereka nantinya tergabung dalam tiga satuan tugas meliputi, Subsatgas Logistik untuk membantu sarana dan prasarana. Satgas Pencegahan serta Satgas penanganan guna membantu vaksinasi, pengobatan, pemberian vitamin, dekontaminasi kandang maupun peralatan.

Juga membantu pemusnahan terhadap hewan tertular, atau yang terpapar virus PMK serta LSD.

Pada kesempatan itu, drh Petti menjelaskan seputar PMK. Yakni penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus. Dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae.

“Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi,” terangnya, ditulis media ini Rabu, (5/4/2023).

Sementara LSD, menurut drh Petti ialah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.

“Angka kesakitan penyakit ini hingga 45 persen. Angka kematian mencapai 10 persen dan masa Inkubasi selama wabah 4 sampai 14 hari,” lanjutnya.

Asrul, salah satu peternak di Kabupaten Pasuruan yang mengikuti acara sosialisasi mengaku kajian yang dipaparkan narasumber membuatnya lebih banyak mengetahui seputar PMK dan LSD. Sehingga kedepan ia bersama para peternak lain akan semakin sigap kala virus menyerang ternak mereka.

“Saya pribadi menyampaikan terima kasih dan ini sangat bermanfaat sekali,” ujarnya.

Kontributor : Rudy

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *