SURABAYA, Jatim Today – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (DPKP Jatim) berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi pada hulu maupun hilir.
Kepala DPKP Jatim Ir Dydik Rudy Prasetya MMA mengatakan, upaya menyejahterakan petani tidak bisa hanya dari satu sisi saja. Melainkan harus dioptimalisasi pada hulu maupun hilir.
Menurutnya, optimalisasi hulu hilir sangat penting mengingat sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi maupun kontribusi meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Jadi kita tidak bisa bicara hilir kalau belum memikirkan hulunya,” kata Dydik, Senin (22/5/2023).
Ia melanjutkan, swasembada pangan saat ini sedang diwujudkan. Namun di sisi lain, petani-petani juga dituntut supaya lebih optimal dalam meningkatkan produktivitasnya.
“Misalnya menanam satu pohon bisa menghasilkan banyak sekali lapangan kerja,” tanyanya.
Sementara hilirisasi untuk tanaman padi pasti dalam bentuk beras yang nanti menjadi konsumsi utama masyarakat.
Dydik menyebut, keberanian untuk menanam jenis tanaman lain yang kemudian diproduksi dalam jumlah besar dan mampu dihilirisasi menjadi berbagai produk menjadi tantangan tersendiri.
Karena hal tersebut akan menimbulkan banyak perspektif ditengah upaya mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Sementara Jawa Timur sendiri merupakan provinsi dengan produktivitas padi tertinggi secara nasional.
Tak hanya itu, lanjutnya, sektor pertanian juga menyumbang 10,76 persen terhadap PDRB Jawa Timur. Lalu sepertiga dari total angkatan kerja yang ada di Jatim bekerja di sektor pertanian.
“Jika melihat hal itu sebenarnya apa yang dikerjakan para petani sudah cukup maksimal,” singkatnya.
Di sisi lain luas Jawa Timur yang mencapai 48.000 km2 dengan jumlah penduduknya 40.000.000 jiwa. Artinya wilayah Jawa Timur dipenuhi dengan lahan yang sangat terbatas.
“Oleh sebab itu optimalisasi dan maksimalalisasi hulu hilir di sektor ini menjadi hal penting untuk bisa memberikan kesejahteraan bagi para petani,” pungkasnya.
Tidak ada komentar