BANGKALAN, Jatim Today – Bermula dari perkenalannya di Media Sosial (Medsos). Seorang sopir truk asal Bangkalan bernama Sulaiman Effendi (30) tega menyetubuhi anak perempuan berusia 14 tahun hingga beberapa kali.
Effendi pun kini berurusan dengan polisi usai aksi mesumnya itu dilaporkan oleh orang tua korban.
“Semula bertemu di Medsos lalu beberapa hari kemudian pelaku mengajak korban bertemu di Bukit Jaddih,” ujar Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Jumat (24/11/2023).
Dalam pemeriksaan, Effendi mengaku kepada penyidik kepolisian telah menyetubuhi anak tersebut lebih dari dua kali.
Persetubuhan itu terjadi saat pertemuan ketiga kali dengan korban. Pelaku waktu itu mengajak korban ke Surabaya, awalnya diiming-imingi beli baju ternyata dibawa ke motel di Surabaya yang sudah disewa pelaku seharga Rp 85 ribu.
Aksi pria yang sudah beristri dan memiliki dua anak tersebut, terus berlanjut hingga pertemuan berikutnya. Di pertemuan keempat tersebut pelaku kembali mengajak korban ke Surabaya dan dibawa ke motel kembali. Di tempat itu korban juga sempat diperkosa pelaku.
“Di pertemuan itulah pelaku kembali menyetubuhi korban. Pelaku juga sempat mengiming-imingi sejumlah uang pada korban,” lanjut Febri.
Merasa aksinya berjalan lancar, Effendi lagi-lagi menyetubuhi korban di pertemuannya yang kelima kali. Di pertemuan terakhir itu, pelaku kembali mengajak korban. Kali ini, korban diajak ke penginapan di Bangkalan seharga Rp 100 ribu.
“Pelaku kembali melakukan persetubuhan terhadap korban di pertemuan kelima itu,” jelasnya.
Aksi pelaku terungkap setelah korban menjadi bahan pembicaraan warga rumahnya. Korban dituduh hamil oleh tetangganya. Hal itu lantas membuat keluarga korban menanyakan kebenaran informasi tersebut.
“Korban yang ditanyai keluarganya lalu mengaku sudah melakukan hubungan suami istri dengan pelaku. Ia lalu melakukan tes kehamilan dan hasilnya negatif,” ungkapnya.
Kesal dengan sikap pelaku, orang tua korban lalu melaporkan pelaku ke polisi. Tak lama pelaku lalu ditangkap di rumahnya. Pelaku kini sudah diamankan polisi dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
1 tahun lalu
naturallʏ liҝe your web-site but you һave to takе a lօok at the spelling on quite a few of your posts.
Mɑny of them are rife with spelling proЬlems and I in finding
it very botheгsome to tell the truth nevertheless I’ⅼl
ⅾefinitely come ɑgain again.