PONOROGO – Partai Ummat meminta doa restu masyarakat Jawa Timur agar lolos menjadi peserta Pemilu 2024. Sehingga bisa mewujudkan visi misi organisasi sebagai pembawa kemaslahatan bangsa.
Permohonan itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Ummat Jawa Timur, Sardjono Budi Santoso, disela kehadirannya dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur di Ponorogo, Sabtu (24/12/2022).
“Insha Allah Partai Ummat Jatim tetap solid dan istiqomah mendukung perjuangan Majelis Syuro dan DPP Partai Ummat untuk bisa menjadi peserta pemilu 2024. Kami mohon doa restu agar kami bisa menjadi peserta pemilu dan bisa berkhidmat untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” ujarnya.
Karena diketahui, partai pimpinan Amien Rais tersebut sempat dinyatakan KPU tidak lolos dalam verifikasi faktual sehingga berpeluang gagal menjadi peserta Pemilu Serentak 2024.
Atas keputusan itu, Partai Ummat menggugat KPU ke Bawaslu. Dalam prosesnya, setelah menerima gugatan tersebut Bawaslu mempertemukan Partai Ummat dan KPU untuk proses mediasi.
Bawaslu akhirnya mempersilahkan Partai Ummat memenuhi kekurangan jumlah anggota di lima kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur dan 10 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Utara dalam tenggat waktu 10 hari.
Atas kesempatan yang diberikan Bawaslu, Sardjono menyampaikan syukur dan mengapresiasinya.
Sementara terkait kehadirannya di Muswil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur, Ia menjelaskan bila Partai Ummat merupakan partai yang mempunyai kesamaan garis perjuangan dengan Muhammadiyah. Yakni amar maruf nahi munkar, yang artinya mengajak berbuat baik dan mencegah kemungkaran.
Oleh karena itu, Sardjono juga meminta doa kepada warga Muhammadiyah agar partai berlambang bintang emas tersebut lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
“Tidak bisa dipungkiri kader Muhammadiyah banyak yang menjadi pengurus, kader dan simpatisan Partai Ummat. Kami pun meminta doa dari warga Muhammadiyah agar Partai Ummat bisa menjadi peserta Pemilu 2024,” lanjutnya.
Ia pun berharap, Muhammadiyah tetap menjadi organisasi terbesar di Indonesia yang berkhidmat pada kemaslahatan umat.
“Sebagai gerakan pencerahan atau tajdid. Semoga Muhammadiyah tetap berkhidmat untuk kemaslahatan umat manusia di tataran regional, nasional dan internasional,” tutup dia.