SURABAYA, Jatim Today – Maraknya aksi Pungutan Liar (Pungli) meresahkan pedagang pasar tumpah di sepanjang jalan depan Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Kampus 2, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya.
Para pedagang dadakan yang biasa menjamur kala pagi dan sore hari tersebut, kerap dimintai uang oleh pria bertato.
Setiap pedagang dipaksa membayar Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per hari, dengan dalih ‘uang keamanan’. Bila dikumpulkan, nilai Pungli ditafsir mencapai Rp 300 ribu.
Salah seorang pedagang, Imron mengatakan, praktik itu berlangsung semenjak dirinya mulai berdagang di kawasan tersebut. Pemalak biasa dipanggil dengan nama Udin.
“Sehari bisa sampai Rp 300 ribu, itu Pak Udin,” aku Imron dengan logat bahasa Suroboyan, Minggu (12/3/2023).
Dirinya mengaku resah dengan praktik ini, sebab pelaku terkesan memaksa sambil mengintimidasi saat meminta uang keamanan ke pedagang.
Apalagi jualan di kawasan itu diakui Imron semakin hari makin sepi pembeli, sehingga terasa berat kalau harus menyisikan uang untuk membayar pemalak.
Imron pun berharap agar aparat kepolisian segera mengambil langkah tegas mengamankan pemalak.
“Ya sebenarnya keberatan, tapi bagaimana lagi,” keluhnya.
Berdasar pantauan di lapangan, dengan mengendarai motor Honda Beat berplat nomor W 6045 QZ, Udin wara wiri dari pedagang satu ke pedagang lain untuk meminta ‘uang keamanan’ ke pedagang.
Pria bertato itu sesekali terlihat akrab ke sebagian pedagang. Namun tak sedikit pula pedagang memasang wajah masam saat didatangi Udin.
Tidak ada komentar