Sungai Pembuangan Pladingan Jember Meluap, Rumah Warga Satu Desa Kebanjiran

Redaksi
27 Nov 2022 14:14
Jember Raya 0 203
2 menit membaca

JEMBER – Sungai Pembuangan Pladingan di Kabupaten Jember meluap. Akibatnya, sebagian besar rumah milik warga Desa Ngampelrejo, terendam banjir.

Meluapnya sungai yang melintasi empat desa di wilayah Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember itu menyebabkan sekitar 600 kepala keluarga terdampak.

Ketinggian banjir terpantau antara 50 hingga 100 cm. Sehingga petugas TRC BPBD Jember langsung memberikan assesement untuk membantu warga.

Menurut Kepala Desa Ngampelrejo Nasyihudin, banjir yang merendam pemukiman warga itu terjadi sejak Sabtu sore (26/11/2022) kemarin.

Air sungai kata dia, mulai memasuki pemukiman sekitar pukul 4 sore, namun saat itu warga terdampak hanya yang  lokasi rumahnya berdekatan dengan aliran sungai.

“Namun kemudian hari ini, banjir masih terjadi dan semakin banyak merendam pemukiman warga. Warga satu Desa Ngampelrejo, ada 600 KK yang terdampak. Banjir merendam rumah warga dengab ketinggian variasi, dari 50 cm, 70 cm, bahkan ada yang kurang lebih 1 meter,” ucap Nasyihudin kepada wartawan, Minggu (27/11/2022).

Penyebab banjir, lanjut Nasyihudin, adalah akibat dasar Sungai Pembuangan Pladingan semakin dangkal hingga air sungai meluap menuju ke wilayah pemukiman. Apalagi menurutnya, curah hujan belakangan ini semakin meningkat.

“Aliran sungai ini sudah waktunya dilakukan normalisasi, tapi selama tiga tahun belakangan belum ada tindakan. Hanya janji-janji (normalisasi) dari pihak terkait,” katanya.

Nasyihudin menyampaikan, musibah banjir yang menerjang desanya bukan kali pertama. Ia menyebut sekitar dua tahun lalu musibah serupa juga pernah terjadi.

Kendati demikian, belum juga ada tindakan apapun dari pemerintah untuk menanggulanginya.

“Kejadian dulu sekitar tahun 2020 pernah terjadi banjir, tapi ya belum ada tindakan normalisasi sampai sekarang. Bahkan kejadian banjir ini juga bisa disebut langganan tiap tahun. Sehingga kami benar-benar berharap perhatian untuk segera dilakukan normalisasi,” tandasnya.